Seni
Pengertian, Fungsi, Unsur dan Jenis Seni Tari
Selamat
datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh
keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang Seni Tari,
beberapa poin yang akan kami bahas adalah Pengertian
Seni Tari, Fungsi Seni Tari, Unsur
Seni Tari, Konsep Seni Tari, dan
Macam Macam Jenis Seni Tari. Semoga
dapat bermanfaat J
A. PENGERTIAN SENI TARI
Ketika kita mendengar
seni tari, umumnya yang akan terlintas di pikiran kita yaitu gerakan-gerakan
anggota tubuh yang mengikuti alunan music. Lalu, bagaimana dengan pendapat para
ahli? Apakah mereka memiliki pendapat yang sama?. Nah, definisi dari seni tari yang
dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:
- Soedarsono, menyatakan bahwa tarian adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah.
- Yulianti Parani, menyatakan tari adalah gerak-gerak ritmis sebagian atau seluruhnya dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi tertentu.
- Curts Sachs: Tari adalah gerak yang ritmis.
Jika ditarik sebuah kesimpulan dari ketiga pendapat tersebut
maka Seni Tari merupakan gerak-gerak ritmis dari anggota tubuh sebagai ekspresi
dan pengungkapan perasaan dari si penari yang diikuti alunan music yang
fungsinya memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Jadi, seni tari tidak hanya
asal menggerakkan anggota tubuh, akan tetapi memiliki maksud dan makna tertentu
yang ingin disampaikan si penari bagi yang melihat. Makna tersebut dapat berupa
filosofis, keagamaan, pendidikan, kepahlawanan dsb. Contohnya yaitu Tari Saman
yang berasal dari Aceh. Tari saman ini mencerminkan keagamaan, pendidikan,
sopan santun dan juga kepahlawanan dalam waktu yang bersamaan.
B. FUNGSI SENI
TARI
Kita telah mengetahui bahwa salah satu fungsi dari seni tari
yaitu sebagai ekpresi dan pengungkapan perasaan dari si penari. Hal ini dapat
dimaklumi karena manusia merupakan makhluk social yang harus berkomunikasi
dengan pihak lain. Pihak lain tersebut yaitu manusia lainnya dan juga Tuhan
YME. Dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa fungsi lain dari seni tari,
diantaranya yaitu:
1. Sebagai sarana keagamaan
Di dalam kehidupan keagamaan, sejak
dahulu manusia menggunakan tari-tarian sebagai sarana berkomunikasi dengan
Tuhan. Biasanya tari yang digunakan sebagai sarana keagamaan bersifat sakral. Di
Bali masih terdapat tarian-tarian keagamaan sebagai sarana komunikasi dengan
para Dewa dan leluhurnya. Biasanya tarian ini dilakukan di Pura-pura. Contoh
tariannya yaitu, Sang Hyang, Kecak, Keris, Rejang.
Sebagai sarana upacara adat
Tarian yang biasanya digunakan sebagai
upacara adat terbagi atas 2 yaitu:
1a. Peristiwa Alamiah
Tarian upacara adat yang bersifat
alamiah biasanya berhubungan dengan kejadian alam. Contohnya yaitu tarian
upacara menanam padi, tarian untuk kesuburan tanah/minta hujan, panen padi,
memohon keselamatan dan tolak bala. Tarian-tariannya yaitu: Tari Ngaseuk
(menanam padi) dari Jawa Barat, Tari Seblang (panen padi) dari Jawa Timur, Tari
Nelayan (memohon keselamatan saat berlaut) dari Irian Jaya.
1b. Peristiwa Kehidupan
Tarian upacara adat pada peristiwa
kehidupan umumnya berhubungan dengan kehidupan manusia. Contohnya yaitu pada
peristiwa perkawinan, kelahiran, khitanan hingga kematian. Tarian-tariannya
yaitu: Tari Sisingaan (upacara khitanan) dari Jawa Barat, Tari Wolane (upacara
perkawinan) dari Maluku, Tari Holana (menyambut kelahiran bayi) dari NTT dan
Tari Ngaben (upacara kematian) dari Bali
2. Sebagai Sarana Pergaulan
Manusia merupakan makhluk social yang
membutuhkan interaksi dengan individu lainnya hingga muncullah keakraban. Untuk
mendapatkan suasana keakraban tersebut, manusia membutuhkan suatu sarana. Salah
satu dari sarana tersebut yaitu Tarian Pergaulan. Tarian pergaulan adalah jenis
tarian yang diperuntukkan untuk menyatakan kerukunan bermasyarakat. Salah satu
contoh yang paling jelas dari tari pergaulan yaitu Tari Jaipongan dimana penari
dan penonton dapat menari bersama di satu panggung. Contoh yang lain yaitu Tari
Tayub dari Jawa Timur, Tari Adu jago
dari Surabaya dan Tari Manduda dari Sumatera Barat.
3. Sebagai Tontonan
Fungsi terakhir dari
seni tari yaitu sebagai tontonan atau pertunjukan. Hampir setiap daerah di
Nusantara memiliki tarian tontonan. Tarian tontonan atau pertunjukan adalah
jenis tarian yang dihadirkan sebagai hiburan semata. Diharapkan penonton yang
menyaksikan tarian ini akan merasa terhibur.
C. UNSUR SENI TARI
Kita telah membahas
arti dari seni tari. Seni tari yaitu gerakan anggota tubuh secara ritmik yang
diikuti oleh iringan music. Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa seni tari terdiri atas beberapa unsur. Unsur-unsur dari seni
tari tersebut berkaitan erat dan tidak dapat dihilangkan. Unsur-unsur dari seni
tari yaitu:
1. Ragam Gerak
Gerak merupakan
unsure utama dan juga unsur estetika dari tari. Gerakan dari tari berasal dari
anggota tubuh. Anggota tubuh yang dapat digunakan untuk menari yaitu anggota
tubuh bagian atas, bagian tengah dan bagian bawah. Anggota tubuh bagian atas
terdiri atas kepala, mata dan raut wajah. Ragam gerak dari anggota tubuh bagian
tengah yaitu terdiri dari lengan atas, lengan bawah, telapak tangan, jari-jari
dan ruas jari. Sedangkan anggota tubuh bagian bawah terdiri dari Kaki. Ragam
gerak pada bagian kaki hampir sama untuk tarian di bagian timur. Perbedaannya
terletak pada tempo atau volume gerakannya.
2. Bentuk Iringan
Unsur kedua dari
tarian yaitu bentuk iringan. Bentuk iringan tarian dapat berupa jenis music
iringan tari internal dan jenis music iringan tari eksternal. Jenis music
iringan tari internal yaitu iringan yang berasal dari tubuh penari itu sendiri.
Contohnya yaitu Tepukan dada dan telapak tangan pada Tarian Saman dari Aceh dan
suara “Cak” pada tari kecak dari Bali.
Sedangkan jenis music
iringan tari eksternal berasal dari tabuhan alat music. Contohnya di Jawa
tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat dikenal alat music gamelan, pelog dan
salendro.
3. Kostum Tari
Kostum tari merupakan
suatu estetika yang tidak dapat dipisahkan dari dari wujud tarian. Kostum
tarian untuk upacara bentuknya lebih sederhana dan tidak mementingkan estetika.
Berbeda dengan kostum tarian yang digunakan untuk tarian pertunjukan atau
tarian tontonan. Kostum pada tarian tontonan atau pertunjukan bentuknya dirancang
sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan keindahan maupun mendalam dari
penontonnya.
4. Pola Lantai
Nah, last but not the least yaitu pola lantai. Apa
yang dimaksud dengan pola lantai?. Pola lantai adalah posisi yang dilakukan
baik oleh penari tunggal maupun penari kelompok. Pola lantai pada suatu tarian
dapat berupa simetris, asimetris, lengkungan, garis lurus dan lingkaran.
Pada tarian upacara,
pola lantai biasanya berbentuk lingkaran. Menurut para ahli, pola lantai
berbentuk lingkaran menggambarkan berkaitan erat dengan sesuatu yang sacral
atau mistis. Lingkaran berpusat sebagai symbol alam dunia, berpusat kepada
bagian tertentu yang ditempati oleh alam gaib. Contoh tarian upacara dengan
pola lantai lingkaran yaitu tari kecak dari bali.
D. KONSEP SENI
TARI
Kita tahu bahwa Indonesia
merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari banyak suku. Keberagaman suku di
Indonesia menghasilkan keberagaman gerak tari yang berbeda antara suku lain di
Indonesia. Walaupun setiap tarian memiliki gerakan yang berbeda namun tetap
memiliki persamaan. Persamaan tersebut yaitu tenaga, ruang dan waktu.
1. Tenaga
Setiap bergerak kita
memerlukan tenaga. Nah, begitupun dengan gerak tari. Untuk mendapatkan gerak
tari yang dinamis, kompak dan ritmis tentunya membutuhkan tenaga. Penggunaan
tenaga memiliki intensitas kuat, sedang dan lemah. Tanpa tenaga suatu gerakan
yang baik tidak mungkin dapat dihasilkan, karena tenaga merupakan hal yang
utama dalam gerak tari.
Contoh penggunaan
tenaga dalam gerak tari yaitu ketika seorang penari berdiri di atas punggung
temannya, maka penari tersebut membutuhkan tenaga yang besar untuk menahan
beban dari temannya yang berdiri di atas punggungnya.
Jadi, kesimpulan yang
dapat diambil yaitu hubungan antara gerak tari dan tenaga memiliki kaitan yang
erat. Tenaga dalam seni tari berhubungan dengan emosi dan perasaan. Untuk menghasilkan gerak tari yang baik
dibutuhkan tenaga. Penambahan tenaga dalam gerak tari menjadikan gerak tari
tersebut terlihat dinamis dan ritmik.
2. Ruang Gerak
Suatu gerak tarian
membutuhkan ruang gerak. Gerak di dalam ruangan dapat dilakukan penari secara
tunggal, berpasangan ataupun berkelompok. Ruang gerak terbagi atas dua yaitu
ruang gerak sempit atau pribadi dan ruang gerak luas atau umum.
Contoh dari ruang
gerak sempit yaitu jika kita melakukan suatu gerakan tanpa berdiri berarti kita
melakukan di ruang gerak sempit atau ruang gerak pribadi. Sedangkan, jika kita
melakukan gerakan dan diikuti dengan perpindahan tempat maka dinamakan dengan
ruang gerak luas atau ruang gerak umum.
Jadi kesimpulannya
suatu gerak tari ada karena adanya ruang gerak. Ruang gerak yang dilakukan oleh
penari terdiri dari ruang gerak sempit atau pribadi dan ruang gerak luas atau
ruang gerak umum.
3. Waktu
Setiap kita bergerak
selain membutuhkan tenaga, kita juga membutuhkan waktu. Nah, begitupun dengan
gerak tari. Setiap gerakan yang dilakukan oleh penari membutuhkan waktu. Dalam
gerak tarian, perbedaan cepat atau lambat suatu gerak disebut dengan Tempo. Fungsi
tempo pada gerak tari yaitu memberikan kesan dinamis sehingga suatu tarian
tersebut enak untuk ditonton.
Contoh dari tempo yaitu ketika penari melakukan
gerak hormat. Maka akan terdapat perbedaan pose dari gerak hormat tersebut.
Penari pada urutan pertama akan melakukan gerak hormat dengan tempo cepat dan
berlanjut sampai penari pada urutan terakhir dalam tempo yang lambat. Tempo
tersebut akan memberikan daya hidup pada sebuah tarian.
Jadi, gerak tari tidak hanya membutuhkan tenaga
dan ruang saja. Akan tetapi juga membutuhkan tempo untuk menghasilkan suatu
gerakan yang terlihat dinamis dan hidup sehingga enak untuk ditonton.
E. MACAM MACAM
JENIS SENI TARI
Akhirnya kita telah sampai di point terakhir pembahasan dari
seni tari. Setelah kita mengetahui arti, fungsi dan konsep dari seni tari.
Rasanya tidak sah kalau kita belum mengetahui berbagai macam jenis tarian yang
ada di Bumi Indonesia ini.
Jenis-jenis tarian
yang ada di nusantara yaitu dibagi atas Tari Tradisional, Tari Kreasi Baru dan
Tari Kontemporer. Ketiga jenis dari tarian tersebut akan dijelaskan dibawah
ini.
1. Tari Tradisional
Di Indonesia, hampir
di setiap daerah memiliki tari tradisional. Nah, arti dari tari tradisional
yaitu suatu tarian yang berasal dari suatu daerah dan diturunkan secara
turun-temurun hingga menjadi budaya dari daerah tersebut. Umumnya tari
tradisional mengandung nilai-nilai filosofis seperti keagamaan, kepahlawanan
dsb.
Tari tradisional di
Indonesia terbagi atas dua, tari rakyat dan tari klasik (keraton).
1a. Tari Rakyat
Tarian rakyat atau
tarian daerah merupakan tarian yang berkembang pada masyarakat biasa. Tarian
rakyat lahir sebagai lambang dari kebahagiaan dan sukacita. Contohnya jika
musim panen tiba dan hasil panen melimpah maka masyarakat akan berkumpul dan
menari bersama untuk merayakannya. Nah, tarian rakyat terus berkembang dan
menjadi tradisi. Tarian rakyat tidak memiliki aturan-aturan baku sehingga
bentuk tariannya sangat bervariasi.
1b. Tari Klasik (Tari
Keraton)
Nah, teman-teman
pasti bertanya, apa yang membedakan antara tarian rakyat dengan tari klasik?
Perbedaannya yaitu tari klasik lahir dari dalam keraton atau dalam kaum
bangsawan. Karena tarian ini berkembang pada lingkungan atas, maka masyarakat
biasa dilarang untuk menarikan tarian ini. Berbeda dengan tari rakyat, tari
keraton memiliki aturan yang tertulis dan baku. Sehingga sejak zaman tari ini
lahir sampai sekarang tidak ada yang berubah.
2. Tari Kreasi Baru
Kita telah sampai
pada point kedua dari jenis tarian yang ada di Indonesia. Pembahasan mengenai
tari kreasi baru di daerah tidak akan terlepas dari tari tradisi lama. Mengapa?
Karena tari kreasi baru merupakan perkembangan dari tari tradisi yang ada.
Maksudnya disini jenis tarian yang biasanya dipakai untuk upacara ritual, adat
dan keagamaan dimodifikasi oleh penata tari sehingga tari ini bisa dinikmati
khalayak umum. Contohnya yaitu Tari Rapai yang merupakan perpaduan dari gerak
tari yang berkembang di Aceh dan Semenanjung Malaya, yaitu Tari Seudati, Saman
dan Zapin.
3. Tari Kontemporer
Kita telah sampai
pada point terakhir dari jenis tarian di Indonesia yaitu Tari Kontemporer. Nah,
apa sih yang dimaksud dengan tari kontemporer?. Jadi tari kontemporer merupakan
salah satu jenis tarian modern yang berkembang di Indonesia. Tarian ini lahir sebagai
reaksi atas seni tari klasik yang telah mencapai titik akhir dalam perkembangan
teknisnya. Apa bedanya tari kontemporer dengan tari kreasi baru? Nah, seperti
yang telah dijelaskan pada paragraph awal bahwa tari kontemporer merupakan tari
modern sehingga tidak ada unsure tradisi lama lagi. Biasanya gaya tari
kontemporer bernuansa unik dan memakai jenis music dari computer. Sedangkan
tari kreasi baru merupakan tari tradisi yang telah dimodifikasi tapi tetap
meninggalkan unsur asli tradisinya.
Nah itulah
postingan kali ini tentang Seni Tari, Semoga dapat
bermanfaat bagi sahabat. Jika masih ada yang belum jelas, silahkan sahabat
tanyakan melalui kotak komentar di bawah ini. Terimakasih telah berkunjung,
jangan lupa di share, di follow, dan di like ya J
Post a comment
0 Comments