Biologi
Pengertian, Fungsi, Mekanisme Kerja Hormon Pada Manusia
Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas tentang Pengertian Hormon, Mekanisme Kerja Hormon,
dan Kelenjar yang Menghasilkan Hormon.
Pembahasan kali ini mungkin akan sedikit panjang, tapi kami akan
menampilkan banyak gambar untuk memperjelas pembahasan.
Hormon adalah
senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin disebut pula kelenjar buntu karena tidak
memiliki saluran tersendiri. Sekresi kelenjar endokrin disebut sebagai sekresi internal. Hormon yang dihasilkan
dikembalikan ke darah dan beredar mengikuti aliran darah. Hormon tersebut akan
mempengaruhi organ target.
![]() |
Hormon (http://www.southfloridamedspa.com/wp-content/uploads/2013/08/hormone-replacement-boca-raton-fl.jpg) |
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem endokrin
dapat berkomunikasi dengan jaringan atau organ-organ target yang letaknya jauh
dari kelenjar.
Tidak seperti sistem saraf [baca : Perjalanan Impuls Saraf], pengaruh hormon berjalan lambat, tetapi karena hormon mempengaruhi
metabolisme sel, maka pengaruhnya pada jaringan dan organ menetap. Selain
dihasilkan dari kelenjar endokrin, ada pula hormon yang dihasilkan dari sel-sel
saraf tertentu yang disebut sel neurosekretori.
Hormon yang dihasilkan oleh sel saraf tersebut dinamakan neurohormon.
Hormon diproduksi berdasarkan mekanisme kerja umpan
balik. Artinya kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi
produksi hormon lain.
Perbedaan sistem saraf dengan sistem hormon
1. Sistem saraf
- Sinyal yang dibawa berupa impuls saraf
- Impuls saraf berjalan cepat karena dihantarkan melalui serabut saraf
- Organ target biasanya khusus, misal jika kaki terkena paku, impuls khusus dari kaki kembali lagi ke kaki
2. Sistem hormon
- Tanggapan organ target berlangsung cepat
- Sinyal yang dibawa berupa cairan hormon
- Efek hormon berjalan lambat karena dihantarkan melalui sistem peredaran darah
- Organ target ada yang khusus ada pula yang umum. Misalnya hormon vasopressin berpengaruh pada penyerapan air di ginjal, sedangkan hormon pertumbuhan berpengaruh ke seluruh tubuh.
- Tanggapan organ target ada yang cepat, ada yang lambat.
Di dalam tubuh manusia terdapat 9 kelenjar endokrin yang
berfungsi menghasilkan hormon, yaitu hipotalamus, pituitari, pineal, tiroid,
tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, ovarium (pada wanita), dan
testis (pada laki-laki).
1. Hipotalamus
Hipotalamus terletak di otak depan dan berfungsi penting
dalam pengaturan homeostasis. Hipotalamus mempunyai sel-sel saraf khusus yang
memproduksi neurohormon. Neurohormon
ada yang berfungsi sebagai faktor pencetus dan ada pula yang berfungsi sebagai
faktor penghambat. Hormon yang berperan sebagai faktor pencetus akan dihasilkan
dan dibawa melalui pembuluh darah portahipotalamohipofisis
menuju ke hipofisis. Jika hormon itu tiba di hipofisis, maka hipofisis akan
mengeluarkan hormon yang sesuai.
Berikut ini adalah hormon yang dihasilkan hipotalamus beserta fungsinya:
- Hormon pencetus kortikotropin atau Corticotrophic Releasing Factor (CRF) Ã Merangsang lobus anterior hipofisis agar mensekresi Adenocorticotropic Hormone (ACTH)
- Hormon pencetus hormon pertumbuhan atau Growth Hormone Releasing Faktor (GRF) Ã Merangsang pengeluaran hormon pertumbuhan Somatotrophic Hormone (STH)
- Hormon pencetus tirotropik atau Tyrotrophic Releasing Factor (TRF) Ã Merangsang lobus anterior agar mensekresi Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
- Hormon pencetus hormon FSH atau Follicle Stimulating Hormone Releasing Factor (FRF) Ã Merangsang lobus anterior mensekresi FSH (Follicle Stimulating Hormone)
- Hormon pencetus hormon LH atau Luteinizing Hormone Releasing Factor (LRF) Ã Merangsang lobus anterior mensekresi LH (Luteinizing Hormone)
Neurohormon yang bekerja sebagai faktor penghambat,
misalnya Prolactin Inhibiting Factor
(PIF) berfungsi untuk menghambat pengeluaran prolaktin. Hipotalamus juga
menghasilkan hormon yang bukan faktor pencetus. Hormon ini diangkut oleh neurit
sel-sel neurosekresi ke dalam hipofisis bagian belakang. Hormon-hormon tersebut
adalah vasopressin (mempengaruhi
pengeluaran air pada urine) dan oksitosin
(mempengaruhi kontraksi uterus).
2. Hipofisis
(Kelenjar Pituitari)
Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak besar. Kelenjar
hipofisis dibagi menjadi 3 bagian (lobus), yaitu bagi anterior, tengah, dan
posterior. Lobus tengah hanya terdapat pada saat kita bayi, kemudian akan hanya
tinggal sisa saat sudah beranjak dewasa. Kelenjar hipofisis
memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh, sehingga
kelenjar ini disebut “master of glands”
karena sekresinya digunakan untuk mengontrol kegiatan kelenjar endokrin
lainnya. Kelenjar endokrin lain baru mensekresi hormon setelah mendapat kiriman
sinyal (berupa hormon) dari kelenjar hipofisis.
Untuk lebih jelasnya silakan baca artikel lengkapnya :
- Perbedaan Hormon Hipofisis Anterior dan Posterior
- Umpan Balik Hormon Hipofisis Anterior dan Posterior
3. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal terletak di otak tengah. Kelenjar ini
menghasilkan hormon yang bernama melatonin.
Konsentrasi melatonin dalam darah naik-turun sesuai siklus diurnal. Kadar melatonin
paling tinggi terjadi di malam hari sehingga membuat kita mengantuk; sedangkan
pada siang hari kadarnya hanya sedikit. Kelenjar pineal diduga membantu
mengatur siklus proses fisiologi siang dan malam sehingga mempengaruhi pola
tidur, selera makan, dan suhu tubuh.
4. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok terdiri dari dua
lobus yang terletak di sebelah kanan dan kiri trakea. Sekresi kelenjar tiroid
diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofisis, yaitu hormon
tirotropik. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi
mengatur reaksi metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan O2 dan
CO2, mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental.
![]() |
Kelenjar Paratiroid dan Tiroid (http://www.parathyroidglands.com/images/parathyroid-glands-2.jpg) |
Kekurangan hormon tiroksin pada masa anak-anak dapat
menyebabkan kretinisme, yaitu
terjadinya pertumbuhan kerdil dan kemunduran mental. Kekurangan homo tiroksin
pada orang dewasa menyebabkan mixudema,
dengan gejala proses metabolisme menurun, berat tubuh bertambah, gerakan
lamban, berpikir dan berbicara lamban, kulit tebal, dan rambut rontok. Kelebihan
tiroksin pada orang dewasa akan mengakibatkan penyakit “Grave’s disease” atau penyakit gondok eksoftalmus. Tanda-tanda
penyakit tersebut adalah mata menonjol, mudah gugup, denyut nadi bertambah,
mata lebar, nadi dan napas cepat serta tidak teratur, dan insomnia. Selain nafsu
makan meningkat tetapi diiringi dengan menurunnya berat badan karena
meningkatnya metabolisme dan gangguan pencernaan.
Tiroksin mengandung banyak iodin, kekurangan iodin dalam
waktu lama dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar tiroid. Pembengkakan ini
terjadi karena kelenjar harus bekerja keras agar produksi tiroksin terjamin. Akibatnya
kelenjar gondok mengembang dan muncullah penyakit gondok. Penyakit ini sering
dijumpai di daerah-daerah yang kekurangan iodin, misalnya daerah pegunungan
atau daerah perbukitan. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan
yang mengandung cukup iodin, misalnya ikan laut, atau menggunakan garam
beriodin.
5. Kelenjar Anak
Gondok (Paratiroid)
Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat sepasang kelenjar
kecil, yaitu kelenjar anak gondok atau disebut juga dengan kelenjar paratiroid.
Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan hormon paratiroid untuk mengatur
kandungan ion fosfat (PO4) dan ion kalsium (Ca) dalam darah dan
tulang. Kerja hormon ini sinergis dengan vitamin D [baca juga : Pengertian dan Jenis-jenis Vitamin].
Jika seseorang mengalami defisiensi (kekurangan) hormon
paratiroid akan mengakibatkan tetani, dengan gejala kejang pada tangan dan
kaki, gelisah, susah tidur, dan merasa kesemutan.
Kebalikannya pula, kelebihan hormon ini akan
mengakibatkan kelainan pula, yaitu menyebabkan kalsium dan fosforus dalam
tulang akan dikeluarkan dan dialirkan ke dalam serum darah sehingga penderita
akan mudah untuk mengalami patah tulang, serta dalam urine akan mengandung
banyak kapur dan fosforus, sehingga memperbesar kemungkinan untuk menimbulkan
batu ginjal yang jika sudah parah dapat mengakibatkan kegagalan ginjal [baca : Pengertian,Fungsi, dan bagian-bagian Ginjal]
6. Kelenjar Anak
Ginjal (Adrenal)
Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal) atau kelenjar
suprarenal terletak di atas (kutub) setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri dari
bagian luar berwarna kekuningan yang disebut korteks dan bagian dalam yang disebut medula. Setiap bagian tersebut menghasilkan hormon yang berbeda,
1. Bagian Medula
- Hormon adrenalin (epinefrin) Ã mempercepat kerja jantung, menaikkan tekanan darah, mempercepat pengubahan glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikkan gula darah, dan mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot.
2. Bagian Korteks
- Hormon noradrenalin (norepinefrin) Ã menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Biasanya adrenalin dan noradrenalin bekerja antagonis
- Hormon Glukokortikoid (kortisol, kortikosteron) Ã menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan metabolisme protein dan lemak, serta mengurangi kekebalan.
- Hormon Mineral kortikoid (aldosteron) Ã Regulasi Na+ dan K+, meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+ dan Cl- dalam tubuh, dan regulasi air.
Adrenalin berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa. Hormon
adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon insulin. Kedua hormon tersebut
bekerja secara berlawanan, namun tujuannya sama yaitu mengatur kadar gula dalam
darah agar tetap normal.
![]() |
Kelenjar Adrenal (http://healthcarehubindia.com/media/wysiwyg/Adrenal_Cortex.jpg) |
Apabila kita terkejut, maka hormon adrenalin akan
dilepaskan yang mengakibatkan denyut jantung meningkat. Hormon adrenalin
diedarkan ke seluruh tubuh untuk mengubah glikogen menjadi glukosa yang
digunakan dalam proses pembakaran untuk menghasilkan energi. Hormon adrenalin
juga mengakibatkan saluran bronkiolus melebar, pupil mata melebar, kelopak mata
terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
Kurang berfungsinya kelenjar adrenal akan mengakibatkan penyakit Addison, yang mempunyai gejala
kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah, terasa sakit di dalam tubuh,
dan meningkatnya pigmen melanin pada kulit. Hiperfungsi kelenjar adrenal
mengakibatkan tumor kelenjar adrenal yang menyebabkan penyakit sindrom cushing dengan gejala yang
terlihat badan gemuk, anggota gerak kurus, wajah seperti “bulan purnama”,
adanya “punuk lembu” di punggung, dan perutnya menggantung. Kulit wajah juga
memerah, hipertensi dan mudah stres.
7. Pankreas
Pada pankreas terdapat kelompok sel yang disebut dengan pulau Langerhans. Pulau Langerhans
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini
membantu mengubah gula menjadi glikogen pada hati dan otot lurik. Kekurangan hormon
ini akan mengakibatkan gula darah tidak dapat diubah menjadi glikogen untuk
disimpan di dalam otot sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit kencing manis
(diabetes melitus). Selain menghasilkan
insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang berfungsi menaikkan
gula darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa.
ArtikelPenunjang : Pengertian, Fungsi, dan Struktur Pankreas
![]() |
Pankreas (https://my.bpcc.edu/content/blgy225/Hormones/pancreas.jpg) |
8. Ovarium
Ovarium berbentuk seperti buah kenari dan terletak di
kanan dan kiri uterus [baca : Alat Reproduksi Wanita dan Fungsinya]. Selain menghasilkan
ovum (sel telur), ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang
dihasilkannya, yaitu estrogen dan progesteron.
![]() |
Ovarium (http://tcrc.acor.org/img/testicle.gif) |
- Estrogen, dihasilkan oleh folikel Graff. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi hormon estrogen adalah merangsang pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan perilaku seksual.
- Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukan progesteron dirangsang oleh LH. Fungsi hormon ini adalah untuk memelihara kehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.
9. Testis
![]() |
Testis (http://tcrc.acor.org/img/testicle.gif) |
Testis adalah organ reproduksi laki-laki, berfungsi untuk
menghasilkan spermatozoa dan hormon testosteron [Baca : Alat Reproduksi Priadan Fungsinya]. Sekresi hormon ini dirangsang oleh LH. Sekresi hormon
testosteron bertambah pada masa pubertas. Hormon testosteron berpengaruh
terhadap perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria dan perilaku
seksual.
Inilah pembahasan kita mengenai Pengertian Hormon, Mekanisme Kerja
Hormon, dan Kelenjar yang Menghasilkan Hormon, semoga
bermanfaat bagi teman-teman semua J
Post a comment
6 Comments
terimakasih untuk pembahasannya ini, menambah pengetahuan nih..
ReplyDeletehttp://obattraditional.com/obat-tradisional-radang-pankreas/
Sama-Sama Terimakasih juga kunjungannya :D
Deletemantab broo
ReplyDeleteThanks Gan
Deletemakasih ya
ReplyDeleteGood job..
ReplyDeletetpi referensinya kok ngga ada ya.?