Ilmu Sosial
Konsep Kelompok Sosial Budaya
Baiklah
sobat, kali ini kita akan membahas mengenai Konsep Kelompok Sosial Budaya, konsep ini sendiri terdiri dari 4
bagian, langsung saja kita masuk ke dalam pembahasannya.
KONSEP KELOMPOK SOSIAL BUDAYA
Kelompok
sosial budaya adalah lingkungan hidup sosial budaya yang memiliki bentuk, cara
hidup, dan tujuan tertentu. Dalam definisi tersebut, dapat ditulis 4 (empat)
unsur utama konsep kelompok sosial budaya, atas dasar mana muncul beragam tipe
kelompok sosial budaya.
Keempat unsur
utama tersebut adalah:
- Lingkungan sosial budaya,
- Bentuk sosial budaya
- Cara hidup sosial budaya
- Tujuan sosial budaya
1. Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan
sosial budaya adalah sejumlah manusia yang hidu berkelompok dan saling
berinteraksi secara teratur guna memenuhi kepentingan bersama. Manusia adalah
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dibekali dengan budaya. Agar
manusia dan budayanya itu dapat berkembang dengan sempurna, dia harus hidup
bersama dengan manusia lain, yang disebut dengan hidup bermasyarakat (makhluk
sosial).
Hidup
bermasyarakat merupakan cara memfungsikan budaya dengan berinteraksi secara
teratur antara sesamanya, sehingga kepentingan bersama dapat terpenuhi secara
wajar dan sempurna. Keteraturan ini tercipta karena masing-masing dari mereka mempunyai
persepsi penilaian yang sama terhadap diri dan kebutuhan yang mereka kehendaki.
Dengan demikian, mereka mempunyai nilai kemanusiaan yang sama dan saling
menghargai.
2. Bentuk Sosial Budaya
Bentuk sosial
budaya maksudnya setiap kelompok sosial budaya mempunyai batas- batas yang
telah ditentukan berdasarkan tipe kelompok, yang membedakannya dengan kelompok
yang lain. Tipe kelompok tradisional alamiah dan paling modern. Tipe kelompok
tradisional alamiah didasarkan pada kesatuan geografis, ikatan perkawinan dan
hubungan darah, sedangkan tipe kelompok modern didasarkan pada kepentingan yang
sama dan keahlian profesional.
Dengan
demikian ada 4 (empat) macam tipe kelompok sosial budaya:
- Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan kesatuan geografis, seperti desa, kota daerah aliran sungai, daerah pantai dan daerah pegunungan.
- Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan ikatan perkawinan dan hubungan darah, seperti keluarga dan keluarga besar. [Baca juga : Konsep dan Fungsi Keluarga]
- Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan kepentingan yang sama seperti Koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Yayasan.
- Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan keahlian profesional, seperti kelompok profesi dan kelompok pengusaha.
Tipe kelompok
sosial budaya modern yang berdasarkan kepentingan yang sama dan berdasarkan
keahlian profesional berhimpun dalam organisasi kemasyarakatan yang dibentuk
dengan Anggaran Dasar, diketahui dan/atau diakui oleh masyarakat luas atau
pemerintah. Dalam Anggaran Dasar ditetapkan asas, tujuan, dan jenis kegiatan
organisasi mereka.
Tipe kelompok
sosial budaya tradisional alamiah, seperti desa/kampung, Daerah Aliran Sungai
(DAS), daerah pantai, darah pegunungan, keluarga, dan keluarga besar, tidak
memerlukan Anggaran Dasar karena tipe kelompok sosial budaya tersebut telah
mementingkan kehidupan atas dasar kesatuan tempat dan ikatan alamiah. Tempat
dan ikatan alamiah yang sama itulah yang menyatukan mereka.
3. Cara Hidup Sosial Budaya
Cara hidup
sosial budaya artinya sikap, perbuatan dan tujuan, serta cara pencapaiannya
sudah dipolakan oleh organisasi kelompok dalam seperangkat tuntunan/pedoman
tertulis yang disebut Anggaran Dasar dan Kode Etik. Syarat dan prosedur
melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan mereka wajib dipatuhi dan disesuaikan dengan
Anggaran Dasar dan Kode Etik. Semua anggota yang terikat pada organisasi mereka
wajib mematuhi Anggaran Dasar dan Kode Etik mereka. Dalam ISBD, Kode Etik
merupakan pandangan hidup kelompok sosial yang bersangkutan. Namun pada
kelompok sosial budaya alamiah, pandangan hidup tidak dibuat dalam bentuk
tertulis seperti Kode Etik, tetapi hidup dan berkembang secara alamiah dalam
alam pikiran yang disebut “sistem nilai budaya”.
Sistem nilai
budaya kemudian diwujudkan dalam bentuk gagasan dan perbuatan nyata yang sudah
berpola. Gagasan dapat berupa rencana atau rancangan untuk berbuat atau
mengerjakan sesuatu, sedangkan perbuatan nyata berupa kegiatan untuk
menghasilkan suatu ciptaan atau produk budaya. Pola ciptaan atau produk budaya
tersebut, bergantung pada keadaan di mana kelompok sosial itu hidup.
4. Tujuan Sosial Budaya
Setiap
kelompok sosial budaya mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut telah
ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Kode Etik kelompok sosial budaya. Pada
kelompok sosial budaya tradisional alamiah, tujuan dapat diketahui melalui pola
hidup mereka, antara lain pola hidup keluarga, pola hidup desa petani, nelayan
dan Daerah Aliran Sungai. Tujuan setiap kelompok sosial budaya berbeda antara
satu dengan yang lain, sesuai dengan tipe kelompok sosial budaya masing-masing.
Atas dasar
tersebut, maka tujuan sosial budaya pada dasarnya dapat dibedakan dan
diklasifikasikan sebagai berikut.
- Membentuk dan memelihara persatuan dan kesatuan bersama secara tertib dan damai serta sejahtera dalam wadah kesatuan geografis, seperti komunitas desa, komunitas kota, dan komunitas Daerah Aliran Sungai.
- Membentuk dan memelihara kehidupan rumah tangga bahagia lahir dan batin dalam wadah ikatan perkawinan dan hubungan darah, seperti keluarga dan keluarga besar.
- Mewujudkan kesejahteraan umum serta menghapuskan kemiskinan, membasmi penyakit masyarakat, dan mencegah tindakan tidak manusiawi dalam wadah kepentingan yang sama, seperti Koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Yayasan.
- Melayani kepentingan klien atau konsumen berdasarkan keahlian profesional dalam wadah organisasi profesi, seperti kelompok profesi iptek dan kelompok pengusaha.
Inilah akhir
dari artikel kali ini yang berjudul Konsep
Kelompok Sosial Budaya, semoga dapat berguna bagi sobat semua dan menambah
pengetahuan teman-teman. J
Post a comment
0 Comments