Kimia
Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis
Baiklah
sobat, pada artikel ini kita akan membahas mengenai Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis, langsung saja kita
masuk ke pembahasannya.
PENGERTIAN HIDROLISIS
Jika suatu molekul asam direaksikan dengan molekul basa maka akan
membentuk garam dan air. Reaksi ini disebut sebagai reaksi penetralan. Namun,
pada dasarnya larutan garam tersebut tidak selalu bersifat netral, tetapi dapat
juga bersifat asam maupun basa. Untuk menjelaskan sifat larutan garam tersebut
digunakanlah konsep hidrolisis. Berikut ini tabel beberapa jenis asam kuat, basa kuat, serta garam dengan komponen asam basa pembentuknya.
![]() |
Asam Kuat (Kiri), Basa Kuat (Kanan) |
![]() |
Garam |
Reaksi kimia yang terjadi antara molekul air
dan garam, dimana komponen garam (kation atau anion) yang terdiri dari asam
lemah atau basa lemah akan membentuk ion H3O+=(H+)
sebagai ion positif dan ion (OH-)
sebagai ion negatif. Apabila reksi hidrolisis menghasilkan ion H3O+
maka artinya larutan bersifat asam, tetapi jika reaksi hidrolisis menghasilkan
ion OH- maka larutan bersifat basa.
Secara matematis, rumus kimianya dapat ditulis dalam reaksi berikut ini.
M+ + H2O Ã MOH + H+
Sedangkan anion bereaksi menjadi:
X-+ H2O
à HX+ OH-
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hidrolisis adalah penguraian garam oleh
air yang menghasilkan asam dan basanya. Reaksi hidrolisis terjadi ketika beberapa senyawa-senyawa ionik,
seperti garam, asam, dan basa tertentu larut dalam air.
Artikel Penunjang : Pengertian, Sifat, dan Teori Asam dan Basa
MACAM-MACAM HIDROLISIS
Jika
ditinjau dari komponen pembentuk garam serta banyak tidaknya garam tersebut
dapat diuraikan ketika direaksikan dengan air, maka reaksi hidrolisis dapat
dibedakan sebagai berikut ini.
1. Hidrolisis
parsial
Hidrolisis
parsial ialah ketika garam direaksikan dengan air hanya salah satu/sebagian ion
saja yang mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak. Komponen
penyusun garam yang mengalami reaksi hidrolisi parsial ini ialah asam lemah dan
basa kuat atau sebaliknya.
2. Hidrolisis
total
Hidrolisis
total merupakan reaksi penguraian seluruh garam oleh air, yang mana komponen garam terdiri dari asam
lemah dan basa lemah.
Berdasarkan
jenis ion-ion yang dihasilkan ketika garam terlarut dalam air, proses
hidrolisis dapat dibedakan menjadi beberapa macam berikut ini.
3. Hidrolisis
Anion
Apabila
garam yang terdiri dari komponen molekul asam lemah dan basa kuat direaksikan
dengan molekul air, maka garam-garam ini hanya akan terhidrolisis sebagian/parsial
didalam air dan akan menghasilkan ion yang bersifat basa (OH-). Dengan
kata lain, yang terhidrolisis adalah sedangkan anion dari asam lemah sedangkan
kation dari basa kuat tidak terhidrolisis.
Misal:
CH3COONa(aq)
→ CH3COO–(aq)
+ Na+ (aq)
CH3COO–
+ H2O ↔
CH3COOH + OH–
Na+
+ H2O →
tidak terjadi reaksi
Dari
contoh diatas, menjelaskan bahwa CH3COO– yang bertindak
sebagai anion asam lemah terhidrolisis membentuk OH– ketika
direaksikan dengan molekul air (H2O) sedangakn Na+ yang
bertindak sebagai kation dari basa kuat tidak terhidrolisis ketika direkasikan
dengan molekul air. Kesimpulannya garam dengan komponen pembentuk asam lemah
dan basa kuat, jika direaksikan dengan air akan terhidrolisis sebagian dan
menghasilkan ion yang bersifat basa.
4. Hidrolisis Kation
Serupa halnya dengan reaksi hidrolisis antara garam dengan komponen
molekul asam lemah dan basa kuat direaksikan dengan molekul air, jika garam dengan
komponen penyusun asam kuat dan basa lemah dilarutkan ke dalam molekul air juga
akan mengalami hidrolisis parsial dan menghasilkan ion yang bersifat asam (H+).
Hal ini terjadi karena hanya kation dari basa lemah terhidrolisis, sedangkan
anion dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis.
Misal:
NH4Cl → NH4+ + Cl–
NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
Cl– + H2O → tidak terjadi reaksi
Berdasarkan contoh diatas, dapat dijelaskan bahwa NH4+ yang bertindak sebagai basa lemah
terhidrolisis menghasilkan ion yang bersifat asam, yakni H+.
Sedangkan Cl- yang sebagai anion asam kuat tidak terhidrolisis.
5. Kation dan Anion Terhidrolisis
Apabila garam dengan komponen asam lemah dan basa lemah direaksikan
dengan molekul air akan mengalami hidrolisis total. Hal tersebut dapat terjadi
dikarenakan kation dari basa lemah maupun anion dari asam lemah dapat terhidrolisis
secara sempurna. Reaksi hidrolisis ini menghasilkan ion H+ atau OH-.
Misal:
CH3COONH4 → CH3COO–
+ NH4+
CH3COO– + H2O ↔ CH3COOH
+ OH–
NH4+ + H2O ↔ NH4OH
+ H+
Contoh diatas, menjelaskan bahwa kedua komponen penyusun garam CH3COO–
(anion dari asam lemah) dan NH4+ (kation dari basa
lemah) dapat terhidrolsis secara sempurna yang masing-masing berurutan
menghasilkan ion yang bersifat basa (OH–) dan ion yang bersifat asam
(H+).
“ Perlu untuk diketahui, bahwasanya garam
dengan komponen asam kuat dan basa kuat yang direaksikan dengan molekul air
tidak akan mengalami hidrolisis, dalam arti lain reaksi tersebut bersifat
netral. Peristiwa ini dapat terjadi ketika garam yang mengandung ion logam
alkali atau ion logam alkali tanah (kecuali Be2+) dan basa konjugat suatu
asamkuat (misalnya, Cl-, Br-, dan NO3-) direaksikan dengan molekul air akan
menghasilkan larutan yang bersifat netral.”
PEMANFAATAN HIDROLISIS
Reaksi hidrolisis merupakan suatu reaksi kimia yang digunakan untuk menetralkan
suatu campuran asam dan basa yang menghasilkan air dan garam. Proses hidrolisis
tersebut memiliki andil yang besar dalam terlaksananya berbagai macam proses
penting dan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini uraian lebih lanjut terkait beberapa pemanfaatan proses
hidrolisis.
Reaksi hidrolisis
antara molekul asam dan basa yang direaksikan dengan air akan membentuk garam dengan
rumus kimia NaCl. NaCl ini merupakan garam yang digunakan di dabur ibu rumah
tangga sebagai pemberi rasa asin dalam makanan.
Di bidang
pertanian, reaksi hidrolisis dimanfaatkan dalam penyesuaian pH tanah dengan
tanaman yang ditanam. Melalui reaksi hidrolisis akan didapatkan jenis pupuk
yang tidak terlalu asam maupun basa. Adapun molekul kimia yang sering digunakan
untuk menurunkan pH pupuk ialah pelet padat (NH4)2SO4.
Apabila garam tersebut direaksikan dalam air, maka ion NH4+
akan terhidrolisis di dalam tanah membentuk NH3 dan H+ yang
bersifat asam.
Reaksi
hidrolisis antara garam yang terbentuk dari HOCl yang merupakan asam lemah
dengan NaOH yang merupakan basa kuat dengan air akan terjadinya hidrolisis HOCl
sehingga menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Sedangkan NaoH
sebgai basa kuat tidak terhidrolisis. Garam yang terbentuk melalui penggabungan
kedua asam basa terdebut ialah NaOCl. Garam ini merupakan salah satu material
yang dimanfaatkan dalam pembuatan bayclin
atau sunklin untuk
memutihkan pakaian kita.
Reaksi hidrolisis
memiliki peran penting dalam pemecahan makanan menjadi nutrisi yang mudah
diserap. Sebagian besar senyawa organik dalam makanan tidak mudah bereaksi
dengan air, sehingga dibutuhkan katalis untuk memungkinkan keberlangsungan
proses ini. Katalis organik yang
membantu dengan reaksi dalam organisme hidup dikenal sebagai enzim. Enzim ini
bekerja dengan menerapkan konsep hidrolisis.
Reaksi
hidrolisis berperan penting dalam proses pelapukan batuan. Proses ini penting
dalam pembentukan tanah, dan membuat mineral penting tersedia bagi tanaman.
Berbagai mineral silikat, seperti feldspar, mengalami reaksi hidrolisis lambat
dengan air, membentuk tanah liat dan lumpur, bersama dengan senyawa larut.
Reaksi
hidrolisis memiliki andil dalam penjernihan air. Penjernihan air minum oleh PAM
menerapkan prinsip hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa aluminium fosfat yang
mengalami hidrolisis total.
Baca juga : Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
reaksi hidrolisis terjadi ketika beberapa senyawa ionik, seperti asam, basa,
dan garam dilarutkan dalam molekul air dan dapat menghasilkan sifat yang
bervariasi baik itu asam, basa, maupun netral. Perbedaan sifat ini menjadi
tolok ukur dalam menganalisa peran penting garam yang terhidrolisis tersebut
dalam kehidupan makhluk hidup.
Inilah artikel kita kali ini mengenai Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis, semoga bisa
menambah ilmu sobat semuanya dan bermanfaat. J
Post a comment
1 Comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete